Mikrohidro
- Indonesia masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil seperti minyak
bumi, batubara, dan gas, yang digunakan oleh 95% penduduk dan industri, dengan
konsumsi energi meningkat tujuh persen setiap tahunnya. Namun, bahan bakar
fosil adalah sumber energi tidak dapat diperbarui yang akan habis jika terus
digunakan. Di sisi lain, sumber energi terbarukan seperti PLTMH memiliki
potensi besar namun baru dimanfaatkan sebesar 5%. PLTMH menggunakan energi air
yang memadai dalam hal kapasitas aliran dan ketinggian, namun penggunaannya
masih terbatas. Meskipun Indonesia memiliki
sumber daya air
yang melimpah, pemanfaatannya masih belum maksimal, terutama di daerah
pegunungan atau dataran tinggi.
Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
Potensi tenaga air sungai di Indonesia sangat besar berkat
topografi
yang mendukung, dengan gunung, bukit, dan danau sebagai sumber daya yang
potensial. Namun, tidak semua wilayah memiliki kesempatan untuk
mengembangkannya secara optimal. Aspek teknis seperti debit air, tinggi jatuh,
dan kebutuhan daya akan dibahas lebih lanjut. Debit andalan yang digunakan
adalah 50% dari 3,136 m3/s dengan tinggi jatuh sebesar 7,3 meter. Kebutuhan
daya di wilayah tersebut sekitar 76,3 kW untuk penerangan rumah dan aktivitas
ekonomi produktif, dengan kelebihan daya yang dapat dimanfaatkan untuk sektor
industri. Pemilihan lokasi bendungan, turbin, dan rumah masyarakat didasarkan
pada skema jarak terjauh sekitar 700 meter dari
pembangkit listrik tenaga mikro hidro.
Perhitungan Daya Mikro Hidro
Secara teoritis daya listrik yang dapat dihasilkan dari tenaga air mengikuti
persamaan berikut:
Daya Teoritis (P) = Debit Air (Q) x Head (H) x konstanta gravitasi (g)
Dimana:
P dalam kW,
H dalam m,
Q dalam m3/s,
g = 9,81 m/s2,
Maka:
P = 9,81 x Q x H (kW)
Sehingga persamaan di atas menjadi:
Pnetto = 9,81 x Q x H x Et (kW)
Pnetto adalah Daya listrik yang dapat dimanfaatkan, Et = Efisiensi total
sistem. Sistem pembangkit kecil, sebagai acuan kasar dapat digunakan harga
Et = 50% .
Hasil pengukuran yang telah dilaksanakan di atas maka dapat dihitung potensi
mikro hidro yang dapat dihasilkan:
Pnetto = 9,81 x 0,574 x 3,62 x 50% = 10,4 kW
Daya yang dibangkitkan generator ini yang akan disalurkan ke pengguna.
Dalam perencanaan jumlah kebutuhan daya di pusat beban harus di bawah
kapasitas daya terbangkit, sehingga tegangan listrik stabil dan sistem
menjadi lebih handal (berumur panjang).
Bagaimanapun, tidak ada sistem yang sempurna sehingga selalu terjadi
kehilangan energi sewaktu energi potensial air diubah menjadi energi
listrik. Besarnya energi yang hilang ini dipengaruhi oleh beberapa hal,
yaitu: Kerugian/losses pipa pesat/penstock.
Efisiensi dalam pembangunan PLTMH dapat dilakukan dalam beberapa jenis,
antara lain:
a. Efisiensi turbin
b. Efisiensi generator
c. Efisiensi trafo
d. Efisiensi jaringan
e. Efisiensi sistem kontrol
f. Efisiensi konstruksi sipil
Penambahan Kapasitas Mikro Hidro
Untuk meningkatkan daya listrik yang dihasilkan PLTMH dapat digunakan tiga
cara, yaitu:
• Meningkatkan laju aliran (debit)
air.
• Meningkatkan tinggi jatuh (head).
• Meningkatkan efisiensi sistem
pembangkit.
Dari ketiga cara untuk meningkatkan daya output di atas, cara ke dua
dirasa paling memungkinkan untuk diterapkan di lapangan.
Posting Komentar untuk "Perhitungan Daya Listrik Mikro Hidro"
Posting Komentar