Perhitungan Volume Bangunan Rumah
RAB - Menghitung volume pekerjaan saat membangun rumah atau bangunan lainnya harus memiliki sarana dasar berupa gambar desain. Gambar desain rumah misalnya mencakup gambaran rinci mengenai denah, tampak, dan potongan agar dapat menghitung volume serta biaya keseluruhan konstruksi yang tercermin dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) bangunan. Dengan mengetahui luas bangunan dan mengalikannya dengan harga satuan per meter persegi, kita dapat mendapatkan gambaran awal mengenai perkiraan biaya total konstruksi bangunan. Harga satuan ini bervariasi di setiap daerah, dipengaruhi oleh kondisi wilayah dan kekayaan lokal terkait dengan hasil alam yang memengaruhi material dasar bangunan. Mengetahui estimasi biaya secara global membantu kita mempersiapkan anggaran yang tepat untuk proyek pembangunan rumah.
Baca juga : Menghitung Rencana Anggaran Biaya Rumah
Misal saja kita memiliki luas bangunan 10 x 7 = 70 m2, dengan tipe rumah menengah kisaran harga satuan per meter persegi adalah antara Rp 3,500,00 sd Rp 4,000,00.
Berikut harga satuan biaya rumah per meter persegi :
- Sederhana : Rp 2,500,000 - Rp 3,500,000
- Menengah : Rp 3,500,000 - Rp 4,000,000
- Mewah : Rp 5,000,000
Maka perhitungan biaya kasaran yang harus disiapkan untuk membangun rumah luas 70 m2 adalah sebagai berikut :
- Luas bangunan = 70 m2
- Harga satuan atau borongan rumah per meter persegi = Rp 3,500,000
- Total biaya membangun rumah = 70 x Rp 3,500,000 = Rp 245,000,000 (tipe rumah menegah)
Jika mengikuti harga satuan di atas tersebut nilai biaya harga membangun rumah bisa saja kurang atau lebih sehingga memang perlu perhitungan yang detail lagi berdasarkan perhitungan volume tiap-tiap jenis material, upah dan item pekerjaan lainnya.
Telah disebutkan bahwa dalam menghitung volume minimal diperlukan gambar denah, tampak dan potongan, maka sebaiknya perlu disiapkan terlebih dahulu gambar sketsa atau gambar desain rencana rumah yang akan kita bangun agar supaya kebutuhan biaya pembangunan rumah dapat dipastikan dan lebih akurat.
Setelah memiliki desain gambar rumah maka ada beberapa cara untuk menghitung volume setiap jenis pekerjaan yang nantinya kita hitung volume tersebut dengan harga satuan pekerjaan yang telah memiliki analisa harga satuaanya. Berikut contoh cara menghitung volume setiap jenis pekerjaan pembangunan rumah tinggal :
- Perhitungan volume pekerjaan yang memiliki luas dan ketebalan atau memiliki penampang dan panjang menggunakan satuan meter kubik (m3). Contoh pekerjaan pasangan batu kali, kuda-kuda, kusen dan pasangan batu bata. Namun untuk pasangan batu bata bisa juga dihitung satuan m2.
- Perhitungan volume pekerjaan yang hanya memiliki luas dan ketebalan tipis biasanya menggunakan satuan meter persegi (m2), contoh pekerjaan dengan volume m2 seperti plesteran, lantai keramik, plafon, pasangan atap dan pengecatan dinding rumah.
- Perhitungan volume pekerjaan yang sifatnya memiliki panjang menggunakan satuan m1 atau meter lari, contoh pekerjaanya adalah lisplang, lisplafon, perpipaan atau pekerjaan sanitari dan kabel.
- Perhitungan dengan satuan berupa volume bahan satuan yaitu buah (bh), contoh pekerjaannya yaitu saklar, lampu, kloset, kunci, engsel, watafel dan kran air.
- Perhitungan volume dengan satuan set atau volume dengan satuan unit misalnya saja panel listrik, kitchen set.
Dalam merencanakan pembangunan rumah, penting untuk memperhitungkan rencana anggaran biaya secara cermat. Estimasi kasar biaya dapat diperoleh dengan mengalikan luas bangunan dengan harga satuan per meter persegi. Nilai satuan ini bervariasi di setiap daerah, tergantung pada kondisi wilayah dan kekayaan lokal yang memengaruhi jenis material dasar bangunan. Dengan mengetahui estimasi biaya secara global, kita dapat mempersiapkan anggaran yang sesuai untuk proyek pembangunan rumah. Sehingga, perencanaan yang matang akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan rumah impian.
Posting Komentar untuk "Perhitungan Volume Bangunan Rumah"
Posting Komentar