Perbaikan dan Pengaturan Sungai Mengatasi Masalah Banjir
Berkaitan dengan pengendalian banjir di Indonesia terdapat dua metode pengendalian banjir yaitu metode struktur dan metode non struktur. Pada metode pengendalian banjir metode struktur berupa bangunan pengendali banjir telah dibahas sebelumnya. Pengendalian banjir dengan sistem perbaikan dan pengaturan sungai ini juga merupakan metode struktur yang mungkin menjadi pilihan apabila memang menjadi pertimbangan dalam resiko atau peluana dengan membangun bangunan pengendali banjir tidak dapat dilakukan.
Metode struktur pengendalian banjir untuk sistem jaringan sungai di antaranya sebagai berikut :
- Perbaikan / peningkatan sungai
- Tanggul sungai
- Sudetan atau by pass
- Floodway
- Sistem drainase khusus
Dalam upaya mengurangi resiko banjir baik di hulu dan di hilir sungai tentu
perlu mengetahui penyebab banjir yang terjadi dan mengambil keputusan rencana
pengendalian yang mesti segera dilakukan dengan melihat aspek dan
pertimbangan yang tepat sasaran. Maka berikut adalah beberapa pengendalian
banjir metode struktur dengan melakuakn sistem perbaikan dan pengaturan
sungai.
Pengendalian banjir dengan perbaikan atau peningkatan sungai
Perbaikan atau peningkatan sungai cukup efektif dalam menampung debit banjir
yang terjadi untuk dialirkan ke hilir atau laut dengan upaya memperbesar
kapasitas pengaliran sungai dimana dalam hal ini sungai mampu mencegah tidak
terjadinya limpasan. Upaya yang dilakukan pada dasarnya meliputi kegiatan
sebagai berikut :
- Perbaikan bentuk penampang melintang sungai
- Mengatur penampang memanjang sungai
- Menurunkan angka kekasaran dinding alur sungai
- Melakukan sudetan pada alur sungai meander
- Melakukan rekonstruksi bangunan di sepanjang sungai yang tidak sesuai dan menganggu pengaliran banjir
- Menstabilkan alur sungai
- Pembuatan tanggul banjir
![]() |
Pengedalian banjir dengan peningkatan sungai |
Upaya di atas bertujuan untuk memperbesar kapasitas tampungan sungai dan
memperlancar aliran sungai, namun dengan demikin perlu melakukan kajian
terhadap perhitungan analisis hidrologi, analisis hidraulika dan analisis sedimentasi. Selain itu dalam memperbesar kapasitas tampungan tidak lepas
dari kegiatan pengerukan alur sungai atau pelebaran sungai dan juga
memperdalam sungai hal ini tentu memiliki resiko terhadap pembebasan lahan.
Oleh karena itu aspek ekonomi dalam ganti rugi dan aspek sosial bagi
masyarakat juga stakeholders lainnya perlu diperhitungkan.
Hal-hal sangat penting untuk diperhatikan meliputi upaya pengendalian banjir
dengan perbaikan atau peningkatan sungai sebagai berikut:
- Perencanaan penampang melintang sungai,
- Analisis hidrologi dan hidraulika banjir,
- Elevasi, talud dan lebar tanggul,
- Stabilitas erosi dan longsoran sungai
- Perkuatan tebing sungai atau revetment,
- Efek pengaruh back water akibat bangunan dan pasang surut.
Pengendalian banjir dengan tanggul sungai
![]() |
Tanggul pengendalian banjir |
Tanggul berfungsi untuk menahan air sebagai penghalang air banjir di palung
sungai dalam melindungi daerah di sekitarnya sehingga air tidak melimpas ke
kanan dan kiri sungai. Beberapa faktor yang penting untuk diperhatikan dalam
perlindungan banjir dengan tanggul antara lain :
- Dampak tanggul terhadap regim sungai
- Tinggi jagaan dan kapasitas debit sungai pada bangunan-bangunan sungai
- Ketersediaan bahan bangunan setempat
- Syarat-syarat teknis dan dampak terhadap pengembangan wilayah
- Hidrograf banjir yang lewat
- Pengaruh limpasan, pengembangan, longsoran dan bocoran
- Pengaruh tanggul terhadap lingkungan
- Elevasi muka air yang lebih tinggi di alur sungai
- Lereng tanggul dengan tepi sungai yang relatif stabil
Pengendalian banjir dengan sudetan atau bypass
Sudetan atau bypass saluran atau sungai digunakan untuk mengalihkan seluruh
atau sebagian aliran air banjir dalam rangka mengurangi debit banjir pada
daerah yang dilindungi. Adapun hal-hal yang penting sebagai pertimbangan dalam
desain sudetan atau bypass saluran antara lain sebagia berikut :
- Biaya pelaksanaan yang relatif mahal,
- Kondisi topografi dari rute alur baru,
- Bangunan terjunan yang mungkin diperlukan di saluran sudetan dalam kontrol kecepatan aliran air dan erosi,
- Kendala geologi yang timbul di sepanjagn alur sudetan,
- Penyediaan air dengan program pengembangan daderah sekitar sungai,
- Kebutuhan air harus tercukupi sepanjang lairan sungai asli di bagian hilir dari lokasi percabangan sungai,
- Pembagian air akan berpengaruh pada sifat alami daerah hilir mulai dari lokasi percabangan sudetan.
Pada prinsipnya sudetan dilakukan untuk mempercepat laju air banjir mencapai
hilir atau laut, maka dengan demikian jarak tempuh air banjir akan lebih
pendek. Namun disamping itu akan berisiko terhadap perbaikan alignment atau
jalur sungai sebelumnya dan perubahan hidrograf banjir di hilir sehingga
problem banjir di sungai dengan karakter tipe sungai meander perlu diimbangi
dengan perbaikan alur di sebelah hilir sudetan sehingga tidak menimbulkan
pemindahan problem banjir ke tempat lain.
Pengendalian banjir dengan floodway / pembuatan jalur air banjir
![]() |
Floodway pengendalian banjir |
Pengendalian air banjir dengan pembuatan jalur air banjir dapat mengurangi
debit banjir pada alur sungai lama dan mengalirkan sebagian debit banjir
melalui floodway. Floodway sendiri dapat dilakukan jika memang telah
tersedianya jalur floodway, sebaliknya apabila lahan untuk pembuatan floodway
tidak tersedia maka hal tersebut kurang layak untuk dilakukan. Kondisi umum
yang terjadi dalam pembuatan floodway biasanya untuk melindungi kawasan
peruntukan yang dilindungi atau daerah kota yang sulit untuk melakukan
pembebasan lahan karena mahal juga tidak dapat lagi meningkatkan kapasitas
tampung alur lama baik pelebaran atau mendalamkan penampang. Pertimbangan yang
perlu dilakukan adalah dengan melakukan rekayasa teknis dan aspek non teknis.
Berikut beberapa faktor yang menjadi perhatian dalam pembuatan floodway :
- Sulit meningkatkan kapasitas tampung alur lama dalam mengakomodir debit desain karena lahan
- Alur yang berkelok-kelok terlalu jauh menuju hilir atau laut
- Terdapat jalur untuk alur baru yang lebih pendek
- Pembebasan lahan pada alur floodway tidak sulit
- Tidak terganggunya pemanfaatan sumber daya air yang ada
- Dampak negatif kecil seperti sosial ekonomi
Jalur floodway yang direncanakan perlu melakukan kajian dan evaluasi
terhadap lahan, pembebasan tanah serta dampak sosial yang akan timbul.
Berikut merupakan kajian rekayasa pembuatan floodway antara lain :
- Kajian debit yang direncakan
- Rekayasa jalur floodway rencana
- Perencanaan laur floodway baik itu penampang memanjang dan penampang melintang
- Bangunan pelengkap atau bangunan pembagi banjir
Pengendalian banjir dengan sistem drainase khusus
Pengendalian banjir dengan sistem drainase khusus sering diperlukan untuk
memindahkan air dari daerah rawan banjir karena kondisi drainase yang buruk
secara alami atau disebabkan karena ulah manusia. Pengendalian banjir dengan
sistem drainase dapat dibuat dengan sistem gravitasi atau alami dengan
mengandalkan perbedaan elevasi dari elevasi tertinggi ke elevasi terendah,
jika hal demikian memang tidak tersedia atau dapat dilakukan secara gravitasi
maka solusi yang tepat adalah dengan sistem pompanisasi yang artinya bahwa
elevasi ari di hulu lebih rendah dibanding dengan elevasi dihilir.
Pembuatan sistem drainase khusus dalam pengendalian banjir biasanya dipakai
pada situasi daerah perkotaan yang memiliki drainase yang tidak memadai,
perlindungan daerah pantai dari pengaruh gelombang dan atau daerah genangan
banjir dengan bangunan dinding penahan banjir.
Pertimbangan desain sistem drainase khusus dalam pengendalian banjir antara
lain :
- Topografi, karakteristik infiltrasi dan luas daerah yang akan dilindungi
- Kecepatan dan waktu hujan serta aliran permukaan
- Volume dari air yang ditahan
- Periode banjir
Adapun kriteria yang digunakan dalam pemilihan bangunan adalah sebagai berikut
:
- Apabila elevasi air bangunan lebih rendah dari elevasi daerah yang dilindungi maka dapa digunakan outlet sederhana
- Apabila fluktuasi perubahan elevasi air berubah-ubah diperlukan pintu-pintu otomatis
- Stasiun pompa diperlukan apabila elevasi air buangan lebih tinggi dari daerah yang dilindungi
Posting Komentar untuk "Perbaikan dan Pengaturan Sungai Mengatasi Masalah Banjir"
Posting Komentar