Pengertian Siklus Hidrologi
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi
air di bumi, baik di atas maupun di bawah permukaan bumi, mengenai sifat
fisik, kimia air serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubunganya dengan
kehidupan (Desanto 1978, Odum 1988, Ewusie 1990). Secara etimologi, hidrologi
berasal dari dua kata, yaitu hidro = air, dan
logos = ilmu dengan demikian secara umum hidrologi dapat
berarti ilmu yang mempelajari tentang air.
Dalam pengertian umum hidrologi yaitu curah hujan yang mengakibatkan limpasan.
Tinggi curah hujan yang mengakibatkan limpasan berupa relatif, karena
tergantung dan kondisi daerah bersangkutan seperti kelembaban tanah, simpanan
permukaan, dan lain-lain. Hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari berbagai
air dipermukaan bumi. Sirklus air yang terjadi terus – menerus dari atmosfer
ke bumi dan kembali lagi ke bumi. Peredaran air di bumi terjadi oleh suatu
siklus yang disebut siklus hidrologi.
Secara meteorologis, air merupakan unsur pokok paling penting dalam atmofer
bumi. Air terdapat sampai pada ketinggian 12.000 hingga 14.000 meter di atas
permukaan laut, dalam jumlah yang kisarannya mulai dari nol di atas beberapa
gunung serta gurun sampai empat persen di atas samudera dan laut. Bila seluruh
uap air berkondensasi atau mengembun menjadi cairan, maka seluruh permukaan
bumi akan tertutup dengan curah hujan kira-kira setebal 2,5 cm.
Sirkulasi air yang berpola siklus itu tidak pernah berhenti dari atmosfir ke
bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan
transpirasi, semua ini disebut sebagai siklus hidrologi.
|
Siklus Hidrologi |
Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus
hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi, kemudian
jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es
dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi
beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh
yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah.
Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam
empat cara yang berbeda.
Proses Siklus Hidrologi
Kondensasi,
Pengertian kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud
yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi
ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah
uap dikompresi (yaitu, tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami
kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi
dari uap disebut kondensat.
Peristiwa yang terjadi pada siklus air atau siklus hidrologi atau juga daur
air yaitu ketika pada ketinggian tertentu uap air akan mengalami penjenuhan,
jika diikuti dengan kondensasi maka uap air akan berubah menjadi
butiran-butiran hujan.
Evaporasi/transpirasi,
Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan molekul-molekul air
memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan molekul air tersebut dan
kemudian terlepas dan mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di
atmosfir.
Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah,
Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan
batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau
air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah
hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
Air Permukaan,
Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau;
makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan
semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah
urban.
Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang
membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut
(Odum, 1988).
Posting Komentar untuk "Pengertian Siklus Hidrologi"
Posting Komentar